Menakjubkan!!  Salah Satu Warga Desa Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu mendapatkan Ikan Tapah sebesar 34 KG

Menakjubkan!! Salah Satu Warga Desa Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu mendapatkan Ikan Tapah sebesar 34 KG



Menakjubkan!! Salah satu Warga Desa Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu mendapatkan Ikan Tapah sebesar 34 KG- Saat ini masyarakat desa Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu dihebohkan dengan ikan tapah sebesar 34 Kg pada perairan Sungai Kapuas. Ikan tersebut didapatkan oleh seorang nelayan yang bernama  Reman salah satu warga dusun Tanjung Kapuas desa Nanga Suhaid.

Ikan tersebut dijual kepada salah satu warga yang menjadi toke pada setiap desa. Menurut Akbar salah satu toke besar di dusun Tanjung Kapuas desa Nanga Suhaid mengatakan ikan tersebut mereka beli dengan harga 50.000/ Kilo, ikan tersebut mereka kirim ke Sintang menggunakan transportasi pickup truck dengan ongkir 2500 perkilo, biasanya pengemasannya menggunakan fiber box  ditambahkan es batu lalu disesuikan dengan tempat yang cukup untuk menampung, Ujar Akbar. Akbar juga mengatakan ikan ini biasanya didapatkan oleh warga nelayan hampir setiap akhir tahun.

Saat ini Sungai Kapuas sedang dilanda dengan banjir tapi tidak menurunkan semangat warga untuk mencari ikan diperairan Sungai. Fenomena ikan Tapah terbesar bukan hanya sekali ini saja masyarakat tersebut mendapatkannya. Masih banyak ikan Tapah di perairan sungai tersebut. Sungai yang begitu besar memberikan warna dan cerita bagi rakyat desa Nanga Suhaid sebagai penghasilan dan pekerjaan mereka dipelayaran Nelayan.

 

Penulis : Bibi Suprianto

Wawancara : Akbar (30-09-2020)

Update : 30-09-2020
Kratom atau Daun Purik, Daun Emas Khas Kapuas Hulu Kalimantan Barat

Kratom atau Daun Purik, Daun Emas Khas Kapuas Hulu Kalimantan Barat


Daun Purik merupakan salah satu tanaman yang tumbuh subur di tanah Pulau Borneo, khususnya di daerah Kapuas Hulu pedalaman Kalimantan Barat. Oleh masyarakat Kapuas Hulu, Daun Purik lebih dikenal dengan sebutan Daun Kratoom, tumbuhan yang kaya akan manfaat dan bernilai jual fantastis. Harga jualnya yang cukup tinggi di pasar Eropa dan Amerika membuat tumbuhan jenis herbal ini menjadi sumber ekonomi alternatif bagi masyarakat Kapuas Hulu.

Kratom adalah tanaman psikoaktif yang dimanfaatkan sebagai jamu dan ramuan medis tradisional di sejumlah wilayah Asia tenggara sejak ribuan tahun lalu. Kratom termasuk dalam tanaman Rubiaceae penghasil alkaloid penting seperti kafeina. Tanaman Tropis itu dapat tumbuh hingga setinggi 15 meter dan pemanfaatan dari tanaman ini adalah dengan mengambil daunya. Tanaman ini tumbuh di Negara-negara tropis seperti Thailand, Filipina, Malaysia, Papua Nugini dan Indonesia.

Saat ini masyarakat Kapuas Hulu berbondong-bondong menanam Pohon Kratom karena memang daerah Kapuas Hulu merupakan daerah yang tepat untuk membudidayakan Pohon Kratom. Cara pengolahan Daun Kratom adalah dengan mengambil daunnya kemudian di jemur hingga kering dan diremas menjadi bubuk yang halus. Setelah menjadi bubuk yang halus, serbuk daun Kratom akan di kemas menjadi paket-paket berdasarkan permintaan konsumen. Daun Kratom biasanya juga dikemas dengan cara dimasukan ke dalam kapsul supaya mudah dikonsumsi.

Pemasaran bubuk Kratom lebih banyak di ekspor ke Amerika. Karena memang permintaan pasar dan harga yang cukup tinggi membuat pengusaha serbuk Kratom asal Kapuas Hulu lebih memilih Amerika sebagai tujuan ekspor barang produksinya. Pasar Amerika berani menghargai serbuk kratom dari Kapuas Hulu senilai $70 perkilo serbuk kratom dan $85 jika sudah di kemas dalam bentuk kapsul.

Seperti pada jenis-jenis obat herbal lainnya, rasa daun Kratom cenderung pahit karena memang tanaman ini mengandung alkaloid. Namun meskipun begitu serbuk Daun Kratom memiliki manfaat yang cukup banyak. Pada zaman dulu Pohon Kratom hanya diambil batangnya untuk bahan membangun rumah dan sebagainya. Namun setelah diketahui memiliki banyak manfaat Pohon puri, khususnya daunya, mulai diolah dan menjadi sumber perekonomian baru masyarakat Kapuas Hulu.

Dari pengolahan daun Kratom hingga menjadi Hasil bubuk yang berharga ternyata juga menjadikan bubuk daun Kratom memiliki beberapa jenis dalam pemasarannya. Di antara Hasil olahan daun kratom yang di ekspor adalah jenis-jenis bubuk daun Kratom. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis-jenisnya.

#RED
red maengda, red jongkong, red kapuas, red jongkong, red borneo, red-haired, red vietnam, red vietnam, rehabilitation, red kapuas, red maengda, red’s Ankara, dan super red.

#WHITE
white maengda, white jongkong, white Kapuas, white jongkong, white borneo, white tailed, white vietnam, white vietnam, white maengda, Whitehall, white maengda, dan super white.

#GREEN
green maengda, green jongkong, green Kapuas, greenhorn, green borneo, green maengda, green vietnam, green vietnam, green maengda, Greenhill, green Malay, green kali, super green, supervision, super borneo, super maengda, gold, yellow, bentuangie, dan elephant.


Manfaat dari bubuk daun kratom antara lain adalah untuk Rehabilitasi pecandu Narkoba, pelancar pencernaan, obat penenang dan masih banyak lagi. Sebelum berharga mahal, tumbuhan ini ternyata juga sudah biasa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai jamu tradisional yang berguna untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dan biasanya pohon kratom tumbuh di pinggir sungai dan rawa yang dekat dengan aliran air.

Dengan adanya daun Puri ternyata telah berhasil mengangkat perekonomian masyarakat Kapuas Hulu, karena seperti kita ketahui daerah yang jauh dari Ibu Kota Provinsi Kaliman barat, Pontianak ini tidak mudah untuk mengembangkan sumber perekonomiannya karena jarak yang jauh dari ibukota provinsi. Dengan adanya fenomena Daun Emas ini diharapkan pemerintah dengan serius melakukan penelitian dan membuat payung hukum untuk melindungi usaha pembudidayaan Pohon Puri. Dengan begitu masyarakat Kapuas Hulu akan mendapatkan rasa aman dalam menjalankan usahanya.

Info Daun Purik atau serbuk kratoom lebih lanjut silahkan kontak admin via email.

Budidaya Ikan Arwana atau Ikan Silok Kapus Hulu Kalimantan Barat

Budidaya Ikan Arwana atau Ikan Silok Kapus Hulu Kalimantan Barat


Saya akan melanjutkan untuk meperkenalkan jenis ikan dari Pulau Borneo yang terkenal dengan kekayaan flora dan faunanya. Kali ini, saya dengan bangga memperkenalkan Ikan Arwana atau dalam bahasa lokal di Borneo Barat biasa disebut Ikan Silok. Ikan Arwana merupakan ikan hias yang sangat mahal harganya dan diperjualbelikan tidak hanya di kawasan Borneo saja tetapi juga dinekal luas di luar negeri. Banyak orang menyukai jenis ikan ini, terutama bangsa China yang memang telah lama mengagumi Ikan Arwana tersebut.

Di Kecamatan Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu, ikan ini kerap dipanggil dengan sebutan ikan Silok. Ada yang mengatakan bahwa oleh penduduk lokal Silok adalah ikan yang dipercaya untuk melambangkan daerah Nanga Suhaid Kapubaten Kapuas Hulu. Jika anda pergi ke Kapuas Hulu Kecamatan Nanga Suhaid di sana anda akan dikatakan telah menginjak Bumi Arwana yang mana tempat tersebut terdapat berbagai macam jenis Ikan Arwana yang berada tidak hanya di sungai dan danau tetapi juga di kolam ikan Arwana yang dimiliki oleh hampir setiap warga.

Sebagaimana dimaklumi, Ikan Arwana merupakan ikan yang sudah dibudidayakan dan menjadi ikan hias di rumah maupun di kolam kolam di kawasan Kapuas Hulu di Pulau Borneo. Ikan Arwana akan mengalami proses dikawinkan untuk mendapat bibit-bibit yang baik. Perkawinan ikan tersebut dapat melahirkan banyak anak Ikan Arwana yang siap dipanen dan dijual di daerah ataupun di luar Negeri.

Jenis yang paling mahal harganya adalah Ikan Arwana Red atau Arwana Merah. Induk ikan yang sudah beberapa kali beranak saja memiliki pasaran sekitar 10 juta sampai 15 juta, sedangkan anak-anaknya yang baru melahirkan atau masih membawa telor di perutnya dengan ukuran sepanjang batang korek api memiliki pasaran sekitar 2 juta rupiah. Jika Ikan Arwana tersebut melahirkan 50 ekor anak Arwana Red maka pemelik Arwana akan dapat memiliki ratusan juta rupiah. Apalagi jika ikan tersebut Upnormal, seperti warna Albino asli polos, yang harganya berkisar 70-an juta rupiah dengan ukuran sebesar telunjuk jari tangan orang dewasa. Demikian gambaran pasaran Ikan Arwana dalam dunia ikan hias.

Jika Ikan Arwana merah sangat beharga dan bahkan mampu melebihi gaji seorang guru maupun dosen di Indonesia, tapi ternyata ada juga jenis Ikan Arwana lain yang memiliki nilai harga sangat murah, yaitu jenis Ikan Arwana Brazil. Jenis ini berwarna putih dan ada warna sedikit kemerah-merahan pada ekor. Ikan Arwana jenis Brazil ini dengan ukuran sebesar telunjuk tangan orang dewasa dapat dipasarkan dengan harga berkisar 15 ribu rupiah saja per ekornya. Walaupun demikian jenis ikan ini jika dibudidayakan dengan baik maka dapat memberikan penghasilan yang lumayan perbulan; jika ikan induk melahirkan sebanyak 200 ekor maka akan mampu memberikan uang berkisar 2 atau 3 jutaan.

Perawatan Ikan Arwana tergolong lebih rumit dibandingkan dengan ikan hias lainya. Ikan Arwana tidak dapat hidup di air yang kotor karena ikan tersebut harus dalam keaddan steril dalam perawatanya. Jika diletakkan di dalam akurium maka ikan tersebut membutuhkan air yang diganti sebanyak 3 atau 4 kali sehari. Jika terlambat penggantian airnya maka akan beresiko pada kematian ikan Arwana tersebut.

Akuarium atau kolam Ikan Arwana juga perlu memiliki penyaring air dan pompa air untuk menjaga kebersihan airnya, khususnya agar steril dari kotoran setelah sisa makanan atau kotoran tersaring dengan baik dan dibuang. Para pedagang Arwana yang sebagian besar berasal dari kalangan warga ertnis Tianghua (Chinese) benyak yang berkunjung ke Kecamatan Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu akhir-akhir ini untuk berbisnis ikan Arwana. Mereka lah yang melakukan perdagangan lintas negara dengan melakukan ekspor Ikan Arwana ke luar kota maupun ke luar negeri dengan harga yang menjanjikan.

Dalam analisis ekonomi, potensi Ikan Arwana di pedalaman Kalimantan Barat ini merupakan sebuah potensi ekonomi kerakyatan yang sangat penting. Banyak warga pedalaman Borneo di kawasan Kapuas Hulu yang telah terjun de dalam dunia budidaya Ikan Arwana yang justru penting untuk diperhatikan. Dengan potensi Ikan Arwana yang memiliki harga yang sangat mahal dan beharga ini diharapkan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sehingga semakin tinggi angka indeks kebahagiaan warga setempat. Bahkan perekonomian warga masyarakat Kapuas Hulu, khususnya Anga Suhaid, yang memelihara ikan ini dapat menjadi lebih maju.

Dukungan pemerintah yang telah membantu memberikan bantuan layanan jaringan media dan internet untuk kemajuan jaringan pemasaran Ikan Arwana merupakan sebuah investasi penting. Sistem internet di Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu saat ini berkapasitas 4G dan sebagian besar masyarakat seperti anak-anak, remaja, dan  orang dewasa telah mampu menggunakan Smartphone yang canggih dalam bermedia. Sebagian orang juga telah melakukan jual beli Ikan Arwana melalui media dengan cara poto dan vidio kemudia share. Orang yang berminat akan datang dengan sendirinya untuk membeli Ikan Arwana yang dinimatinya setelah mendapatkan info via media berbasis internet. Saat ini terbukti bahwa Ikan Arwana merupakan salah satu mata penghasilan masyarakat Nanga Suhaid yang sangat penting selain Ikan Seladang, salai ikan dan daun Purik

Penulis: Bibi Suprianto
Danau Sentarum Kalimantan Barat: Habitat Ikan Seladang

Danau Sentarum Kalimantan Barat: Habitat Ikan Seladang


Salah satu andalan kekayaan lokal di Pulau Borneo adalah berbagai jenis ikan yang merupakan habitat khas pulau tersebut. Bahkan peneliti dari Eropa pernah datang meneliti tentang jenis ikan di Danau Sentarum di Kapuas Hulu dan menemukan sejumlah nama ikan baru yang tidak pernah diketahui sebelumnya oleh mereka. Nah, jenis-jenis ikan tersebut masih perlu diteliti lagi sehingga dapat dikenal olh khalayak rami bahkan dunia. Berikut ini Bibi Suprianto akan mengenalkan salah satu jenis ikan yang merupakan habitat di hulu Sungai Kapuas di Kalimantan Barat.

Ikan Seladang, ya namanya memang demikian, merupakan ikan air tawar atau air sungai yang berada di Kapuas Hulu. Ikan tersebut berada di berbagai macam sungai yang ada di kecamatan-kecamatan, seperti Sungai Jongkong, Sungai Selimbau, Sungai Piasak, Bunut Hulu, Hilir dan Nanga Suhaid. Ikan Seladang merupakan ikan yang mempunyai harga pasaran yang lumayan mahal tergantung dengan masuk ukuran; ada ukuran A dan B. Ikan seladang yang berukuran A itu berkisar antara 3-10 Kg dengan harga Rp 90.000/ Kg. Ikan dengan ukuran B ada dua macam; yang pertama 1-2,5Kg dan 11-20 Kg keatas satu ekor dengan harga sekitar Rp. 60.000/kg. Selain ikan seladang yang terkenal dikapuas hulu ada juga yang menarik dan tak kalah nilai ekonominya yaitu Budidaya Ikan Arwana atau Ikan Silok

Harga ikan tersebut adalah di kawasan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Ikan Seladang sangat diminati oleh penarik atau bandar ikan. Syukurnya, setiap harinya nelayan selalu mendapatkan ikan seladang tersebut. Dengan penghasilan ikan seladang tersebut mereka mampu mempertahankan perekonomian rumah tangga. Tidak heran jika setiap harinya nelayan dengan satu perahu dapat menghasilkan 1-5 juta rupiah perhari. Panen ikan Seladang tersebut juga tergantung pada musimnya, jika kemarau dan ainya surut maka ikan tersebut akan mudah didapatkan oleh orang banyak.

Di Nanga Suhaid, hampir setiap warga juga bekerja menjerat atau merangkap ikan Seladang di sungai sebagai usaha sampingan dari bekerja berladang dan berkebun. Ikan Seladang pada umumnya merupakan ikan yang liar yang bersembunyi di sungai Kapuas. Ikan tersebut akan membanjiri sungai-sungai di sekitar Sungai Kapuas ketika kemarau, tetapi disaat air pasang ikan tersebut tidak ada muncul lagi. Anehnya ketika air surut ikan itu selalu ada dan bahkan muncul dalam jumlah yang banyak sehingga setiap harinya warga masyarakat Nanga Suhaid selalu dapat panen ikan tersebut. Apakah ini adalah anugrah yang diberikan oleh Sang Kuasa untuk memajikan perekonomian penduduk Kapuas Hulu atau malah sebaliknya merupakan suatu cobaan untuk masyarakat apakah mereka bisa bersyukur ataupun tidak dari apa yang mereka dapatkan.

Pada sekitar tahun 2014 atau tahun tahun sebelumnya Ikan Seladang tidak lah ditemukan sebanyak tahun-tahun 2015 di perairan Sungai Kapuas. Sekarang (2018) perlahan lahan ikan tersebut melonjak populasinya dan banyak ditemukan di Sungai Kapuas dan anak-anak sungainya. Di Nanga Suhaid di tahun 2015-2017 ikan tersebut yang berukuran A memiliki hargan jual antara Rp.65.000-75.000/kg dan yang berukuran B berkisar Rp.30.000-35.000/kg. Tapi ketika di tahun 2018 ikan tersebut melonjak naik harganya. Ikan dengan ukuran A dijual dengan harga berkisar Rp.90.000/kg dan yang dengan ukuran B berkisar Rp.50.000. Kenaikan harga tersebut membuat warga Nanga Suhaid gencar mencari ikan Seladang sebagai penghasilan tambahan.

Ternyata Ikan Seladang bukan hanya dijual di pasaran lokal tapi juga dikirim ke luar negeri sebagai produk ekspor. Negara tujuan ekspor Ikan Seladang yang dapat diinventarisir sementara ini meliputi Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Persaingan dagang produk Ikan Seladang juga cukup kuat, terkadang pembeli bahkan nekad untuk mengikuti nelayan yang mencari ikan tersebut untuk bisa dijual kepadanya sehingga pembeli tingkat pertama tersebut dapat menjualnya sampai ke luar negeri. Begitu pula sebaliknya, nelayan juga mengambil keuntungan dari pembeli yang rela mengikuti mereka untuk membeli ikan tersebut dengan menaikkan harganya.

Untuk olahan kuliner, Ikan Seladang lebih sedap rasnya jika dimasak dengan sistem frementasi tradisional sebelum dimasak dengan resep lainya. Dalam bahasa lokal masyarakat pesisir Sungai Kapuas di Kapuas Hulu, Ikan Seladang yang difermentasi disebut dengan istilah jukut yang merupakan salah satu jenis makanan khas Kapuas Hulu yang terkenal dan disukai oleh banyak orang. Masyarakat perkotaan biasanya mengenal jenis makanan khas ini dengan istilah ikan jukut. Ikan Seladang tersebut dipotong kecil kecil kemudian dagingnya dicampurkan dengan garam dan nasi secukupnya setelah itu dimasukkan kedalam toples yang tertutup rapat dab didiamkan selama beberapa hari.

Setelah terasa asamnya barulah dimasak sesuai selera untuk kemudian disantab. Dagingnya yang begitu lezat dahsyat merupakan makanan yang kaya akan protein sehingga dapat mengakibatkan ketagihan untuk makan jukut ikan tersebut. Pada musimnya tiba, banyak orang dari dataran atas Kapuas Hulu yang turun ke pesisir untuk menukar lauk ikan dengan buah-buahan yang mereka hasilkan sehingga interaksi yang penting yang dapat mendorong perubahan-perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat Kapuas Hulu di bumi Borneo.

Penulis: Bibi Suprianto