THE BEAUFULNESS OF LESTARI BEACH IN TANAH HITAM VILLAGE, PALOH DISTRICT, SAMBAS REGENCY

THE BEAUFULNESS OF LESTARI BEACH IN TANAH HITAM VILLAGE, PALOH DISTRICT, SAMBAS REGENCY

 


Each area has its own uniqueness and natural beauty, including in Tanah Hitam Village, Paloh District, Sambas Regency. This place is an area that does not only exist in the popularity of the people of Sambas Regency but also people outside Sambas Regency. Tanah Hitam is a village located in the East Paloh Sub-district, directly adjacent to the Sajingan Besar District and East Malaysia. In this place, Malay is the most famous culture, which is also related to many tourist destinations that are able to attract tourists every day.

Lestari Beach is one of the tourist objects that quite famous and still exists from the past until now. Apart from its quite beautiful natural scenery, the location of the beach is also very strategic and easy to access, so that many people inside and outside the Sambas district tend to be interested in visiting this natural beach tourism destination. In addition, Lestari Beach has the beauty of its clean beach sand. Not everyone is able to come to the beach area because it is closely guarded by local residents. The entrance fee is affordable, which is 5000 rupiah for a motorcycle and 10,000 rupiahs for a car. This price is valid until now. Maybe, there will be an increase in prices due to the conditions of the Covid-19 pandemic.

Apart from the tourist objects, every Sunday, there is a silat (martial-art) training held by the Benteng Mukmin academy. I have seen how fighters train together on the beach. They practice every morning. What a beautiful sight when I saw their compactness. The wind and waves highlighting the shoreline made me want to join them in training. In essence, there are no words of regret when you visit Lestari beach.

Author          Ebby Abadi ( Member of the English Community Hukum Ekonomi Syariah IAIN Pontianak "The King of HES")

Photo by     Facebook, Rafi Syahputra, 2020

Publish         : February, 26th 2021

Jembatan Darul Hana Icon Baru di Waterfront Kuching Malaysia

Jembatan Darul Hana Icon Baru di Waterfront Kuching Malaysia



Jembatan Darul Hana Icon Baru di Waterfront Kuching Malaysia - Negara Kuching Malaysia merupakan negara yang terletak di tanah Kalimantan yang biasa di sebut dengan Borneo to The World. Kuching bisa dikatakan merupakan kota yang tertata rapi, dari segi kebersihan, transportasi, bahkan Arsitektur mereka yang sangat mendukung.

Dari segi kebersihan letak dan wilayah Kuching Serawak Malaysia sangatlah bersih. Pemerintah negara Kuching Serawak Malaysia, saya dengar mereka berbicara, kalau masyarakat yang membuang sampah sembarang dan di ketahui oleh polis atau polisi itu akan terkena sanksi berupa denda pembayaran akibat pencemaranohnya di bandar Matang Jaya Sri Perkasa dari segi kebersihan sangatlah terjaga. Polusi di negara tersebut sangat minim ditemukan walaupun ada tentulah masyarakat yang tidak sadar akan kebersihan.

Kemudian dari segi transportasi yang sangat memadai, selain menjaga kebersihan di negara Kuching Serawak Malaysia, masyarakat mereka rata-rata mempunyai mobil atau yang disebut dalam bahasa Malaysia adalah Kereta walaupun ada sebagian orang yang menggunakan motorcycle tapi itu sangatlah minim, walaupun mereka banyak yang menggunakan mobil di daerah Kuching Malaysia, perjalanan macetpun tidak bisa di hindari karena wajar, setiap negara ataupun kota yang mempunyai penduduk yang padat akan transportasi yang besar tentu akan mengakibatkan macet.

Tapi beda dengan Kuching Serawak Malaysia, yang saya ketahui dalam setiap perjalanan kami mengitari kota Kuching Serawak Malaysia, kami tidak menemukan macetnya perjalan di siang, sore bahkan malam, tapi menurut masyarakat di sana macet kadang terjadi itu ketika di pagi hari sekitar pukul 08.00 itu dikarenakan mereka berangkat bekerja sebihnya tenpat tersebut tehindar dari macet. Selain macet masyarakt pengendara roda empat bahan 2 atapun 3 mereka sangat patuh akan aturan lalu lintas.

Walaupun di lampu merah menyala dan di depan jalannya tidak ada yang lewat mereka tetap mematuhi rambu lalu lintas tersebut. Kemudian dari segi Arsitektur, negara Kuching Serawak Malaysia, selain memiliki kebersihan, Transportasi yang bagus, meraka juga memiliki Arsitektur yang tidak kalah jauhnya seperti negara lain yang menjadikan simbol bahkan Icon Negara tersebut yaitu jembatan Darul Hana Waterfront, jembatan yang menjadi Icon pengunjung tersebut memiliki bentuk seperti layaknya piramida Emas, yang jembatanya menyebrang sungai dari satu daerah ke daerah lain.

Waterfront bisa dikatakan merupakan tempat objek wisata yang paling menarik dikalangan masyarakat Kuching Serawak Malaysia. Tempat tersebut selain letaknya yang strategis di bandar atau perkotaan, tempat tersebut juga begitu Indah. Banyak wisatawan wisatawan asing yang selalu mengunjungi tempat tersebut bahkan orang Eropa. Jika di Kuching anda bisa berwisata di Jembatan Darul Hana maka di pulau borneo bagian Indonesia anda juga bisa menikmati Air terjun Riam Merasap: Wisata Ujung Barat Borneo

Bangunan tersebut dijadikan Icon yang sangat beharga bagi masyarakat luar. Karena setiap seseorang yang datang ke Kuching Serawak Malaysia pasti mereka menginjakkan kakinya terlebih dahulu di jembatan Darul Hana Waterfront. Negara Malaysia bisa dikatakan Negara yang berpengaruh dalam segi kehidupan. Bahkan dari segi pendidikan mereka sangatlah gencar mendidik dan mempelajari teknologi yang berkembang.

Perubahan zaman yang semakin modern membuat mereka sadar akan hal tersebut, yang mengakibatkan kemajuan pada penduduk setempat. Dari segi pemerintahan negara tersebut sangatlah disiplin dan terjaga.

Bagiku Malaysia merupakan negara yang wajib kita contoh dari masyarakatnya karena masyarakat malaysia pada umumnya masyarakat yang peduli dan mematuhi peraturan yang di tetapkan walaupun ada sebagian yang tidak sepenuhnya mengikuti.

Tapi mereka sadar akan perkembangan jaman yang membuat mereka menjadi masyarakat yang memiliki peraturan. Bahkan dalam segi bahasa mereka bahasa Melayu yang selalu di utamakan makannya Malaysia bisa dikatakan masyarakat Melayu Peradaban dunia.

Penulis: Bibi Suprianto