Potret Pekerjaan Pesisir Kalimantan Barat di Desa Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu

Potret Pekerjaan Pesisir Kalimantan Barat di Desa Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu

 Potret Pekerjaan Pesisir Kalimantan Barat di Desa Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu - Indonesia adalah negara yang memiliki ribuan hektar tanah dan jutaan rumah penduduk yang bermukiman pada suatu tempat. Selain itu Indonesia masih tergolong negara yang memiliki tingkat kekayaan pada sumber bumi manusia. Salah satunya yaitu pulau-pulau yang memiliki berbagai macam kekayaan yang tersimpan dan terpendam diberbagai wilayah Indonesia.

Sebut saja pulau Kalimantan Barat, pulau ini memiliki ciri khas serta keunikan tersendiri pada alam sekitar. Ciri khas tersebut tergambar pada pekerjaan yang ada di pesisir Kalimantan Barat yaitu desa Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu.

Desa Suhaid merupakan desa yang terletak di perairan Sungai yang memiliki sumber kekayaan ikan yang melimpah. Desa ini berdekatan dengan Danau Sentarum. Danau sentarum salah satu wilayah milik desa Nanga Suhaid. Hal tersebut telah ditetapkan oleh kerajan-kerajaan terdahulu yang tinggal di Nanga Suhaid.

Desa Nanga Suhaid adalah desa terpencil yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai Nelayan, Petani dan berbisnis. Bisa dikatakan masyarakat desa ini masih banyak memerlukan lowongan pekerjaan.

Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan Potret pekerjaan masyarakat pesisis Kalimantan Barat khususnya desa Suhaid kabupaten Kapuas Hulu.

Bubu (sejenis jaring benang dibuat seperti perumahan ikan)

Bubu adalah salah satu alat pekerjaan masyarakat Nelayan yang ada di desa Nanga Suhaid. bubu dapat merupakan rumah penghasil ikan yang singgah didalamnya, sehingga ketika bubu tersebut dibangun pada perairan sungai, maka akan mudah ikan masuk dan bersarang pada bubu tersebut. Tapi sulit dipungkiri, karena bubu merupakan pekerjaan yang sangat menguras energi para nelayan sedangkan penghasilan tidak dapat menutupi uang bensin untuk berlayar. Hal inilah yang mungkin menjadi saksi bisu bahwasahnya masyarakat bekerja dengan keras tapi perekonomian tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Ikan-ikan yang biasanya didapatkan oleh masyarakat merupakan ikan yang masih dalam berkembang biak. Terkadang ada ikan yang bisa mereka budidayakan kembali untuk kepentingan bersama seperti halnya anak ikan Patin atau Baung. Ikan tersebut mereka masukkan kedalam kurung atau kolam yang biasa menampung ikan, setelah besar ikan tersebut baru dipanenkan. Sedangkan ikan kecil lainnya biasanya sebagai umpan ikan arwana ataupun ikan toman yang mereka pelihara. Bubu inilah sebagai kunci masyarakat mencari ikan kecil untuk makanan ikan peliharaan yang ada di desa.

Pengilar (Sejenis kayu yang dibuat seperti kurung ikan)

PengilarSelain Bubu pekerjaan yang ada di desa Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu yaitu pengilar. Salah satu bentuk dari pengilar yaitu berpetak empat dengan ukuran panjang 4 meter dan lebar 2 meter ukuran yang begitu besar untuk menangkap ikan. Pengilar biasanya di pasang pada perairan yang sangat dalam. Ada juga yang memasangnya diperairan sungai dekat pantai. Hal tersebut sesuai dengan mata pencarian ikan para nelayan. Jika pengilar dipasang pada perairan sungai dekat pantai maka akan ada ikan air tawar yang didapatkan seperti ikan Belida, Toman dan Patin. 

Ikan Belida (Chitala) - Hasil dari Pengilar yang dipasang pada sungai dekat pantai.

Sedangkan jika pengilar dipasang pada permukaan air yang dalam akan mudah menangkap ikan yang besar seperti Seladang dan Tapah. Tentu tidak setiap hari masyarakat bisa mendapatkan ikan dari dalam pengilar yang mereka buat. Apalagi ukuran yang besar dan berat membuat para nelayan kualahan untuk mencari ikan. Dan juga pada perairan sungai yang dipasang dengan pengilar memiliki musim tertentu untuk mendapatkan ikan Belida, Patin, Seladang dan Tapah.

Ikan Seladang - Hasil Pengilar diperairan yang dalam.

Menganyi atau bertani

Menganyi salah satu pekerjaan yang ada didesa Suhaid seperti halnya bertani. Dalam hal ini masyarakat berladang dengan jangka waktu yang tidak begitu panjang. Ketika air surut berbulan-bulan maka mereka siap untuk menanam tumbuh-tumbahan seperti buah tomat, terong, entimun dan daun-daun hijau sepeti kangkung untuk dijual ke pasar dan juga daun puri. Tapi ketika air mulai pasang berbulan-bulan para petani tidak bisa mengayi kembali dikarenakan sember tanaman telah tenggelam dan tidak bisa menghasilkan kembali.

Potret pekerjaan masyarakat desa Suhaid kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat menggambarkan bahwasahnya perlu sekali kekayaan alam yang tersimpan di desa dikembangkan dan dipertahankan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat. Apalagi jika banyak lowongan pekerjaan yang tumbuh pada pedesaan mungkin tidak ada pengangguran dan kesakitan masyarakat yang mengeluh akan pekerjaan yang mereka miliki. Karena seiring perkembangan zaman tuntutan masyarakat semakin tinggi sedangkan penghasilan tidak pernah berubah pada diri. Tentu ini menjadikan pusat perhatian yang harus dibenah untuk kemakmuran masyarakat.

Penulis : Bibi Suprianto
www.borneolive.com
24 Agustus 2020
Load comments