Kerupuk Basah alias Temit Makanan Khas Kapuas Hulu

Kerupuk Basah alias Temit Makanan Khas Kapuas Hulu




Kerupuk Basah alias Temit Makanan Khas Kapuas Hulu - Temit atau kerupuk basah merupakan salah satu jenis makanan khas dari wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Kerupuk basah terbuat dari sagu kanji, tepung dan daging ikan air tawar yang digiling atau dihancurkan. Pembuatan kerupuk basah tidaklah susah, makanan yang mirip dengan pentol ataupun bulatan bakso ini sangatlah enak dan disukai oleh warga Kapuas Hulu dan bahkan para tamu yang berkunjung ke wilayah tersebut. Ciri khas makanan ini ialah selalu berpasangan dengan cabe kacang. Di Kabupaten Kapuas Hulu terutama Kecamatan Suhaid, di situ sejumlah warga masyarakat yang membuat kerupuk basah untuk dijual.

Apalagi jika musim ikan tiba kerupuk basah akan ada di mana-mana dijual. Bahkan di Kecamatan Suhaid, setiap waktu dan setiap hari banyak penjual keliling yang menjual kerupuk basah. Ibu Juleha, misalnya, adalah salah satu penjual dan pembuat kerupuk basah yang terkenal di Nanga Suhaid. Beliau membuat kerupuk basah sekaligus menjualnya keliling kampung. Kerupuk basah ibu Juleha sangatlah enak dan terkenal. Penulis juga sangatlah menyukai kerupuk basah buatan ibu Juleha. Setiap hari jika suaminya datang bekerja menangkap ikan, hasil ikan tersebut mereka jadikan kerupuk basah dan mereka pasarkan ke toko atau mereka jual sendiri dengan cara berkeliling kampung.

Kerupuk basah kini menjadi tenar di Kalimantan Barat. Setiap orang lain mendengar kata kerupuk basah pasti di dalam pikiran mereka yaitu bawaan orang kapuas hulu karena hanya orang Kapuas Hulu yang suka membawa kerupuk basah dari daerah ke kota. Salah satunya mahasiswa IAIN Pontianak yaitu Bibi Suprianto, setiap dari kampung ke kota dia selalu membawa kerupuk basah. Terkadang kerupuk basah itu dia bagikan keteman kampus dan teman Ma’had. Ternyata, mahasiswa dari daerah lain yang tinggal di ma’had juga sangatlah suka makan kerupuk basah, apalagi kerupuk basah gratis.

Jika Bibi Suprianto datang dari kampung atapun dapat kiriman, yang ditanyakan pertama adalah temit atau kerupuk basah. “Apakah ada membawa kerupuk basah?” tanya kawan-kawan Bibi. Terkadang juga jika diposting di grup WhatsUp, maka kawan-kawan mahasantri di IAIN Pontianak beramai-ramai membeli dan sekaligus chating dengan penjual. Inilah membuktikan bahwasahnya kerupuk basah sangatlah diminati orang banyak, bukan hanya diplosok kampung saja, tapi di Kota Pontianak juga banyak yang menyukai kerupuk basah.

Di Kapuas Hulu harga kerupuk basah berkisar 10 ribu per lungkung (batang) yang panjangnya sekitar 30cm dan beratnya sekitar 3 ons. Biasanya ibu Juleha membuat 2 Kg ikan yang sudah digiling dan 2 kg sagu sari dan sagu kanji itu menghasilkan 20-30 batang kerupuk basah. Prosesnya yaitu dengan cara memasukkan ikan dan sagu yang telah dijadikan batangan kerupuk basah kedalam air panas yang berwadah besar dan ditunggu matangnya kemudian di angkat kerupuknya.  Kemudian kerupuk basah dimakan bersama sambal kacang. Tidak sembarangan untuk membuat kerupuk basah. Jika dalam takaran sagu dan ikannya tidak pas, maka proses pembuatan kerupuk basah dapat berakibat gagal atau mutu rasanya akan berbeda.

Di antara mutu kerupuk basah yang kurang enak jika di makan, diantaranya adalah jika olahan berisi kebanyakan sagu yang mengakibatkan kerupuknya kurang berasa ikan. Selain itu, jika sagunya yang terlalu sedikit maka akan mengakibatkan bentuk kerupuk basanya dan rasanya yang beda jika dikonsumsi. Maka kebanyakan orang dari kota yang ingin membuat kerupuk basah akan singgah dulu ke Kapuas Hulu agar untuk belajar cara membuat kerupuk basah yang benar. Jika dibandingkan dengan pembuatan pentol, dia tidak jauh beda pembuatannya namun kerupuk basah harus ekstra teliti dalam pembuatannya agar kualitas mutu dan rasanya pas di lidah konsumen.


baca juga |

Saat ini ada beberapa warung yang menjual temit atau kerupuk basah di wilayah Kota Pontianak. Dr Zaenuddin Hudi Prasojo biasanya membeli temit di warung temit Kota Baru di kawasan Pasar Kemuning. Beliau juga sering membeli kerupuk basah yang lansgung didatangkan dari Kapuas Hulu yang dijual di salah satu toko di Jalan Reformasi di Pontianak Tenggara. Jika musim Ramadhan tiba, kerupuh basah juga dapat dibeli di beberapa lokasi penjualan juadah seperti di hal;aman parkir Masjid Raya Mujahidin atau di sekitar Jalan rait Haji Huein 2 di Pontianak. Kerupuk Basah memang enak rasanya.

Penulis: Bibi Suprianto
Wisata Aruk Sambas, Batas Negara Termegah Di Ujung Borneo

Wisata Aruk Sambas, Batas Negara Termegah Di Ujung Borneo




Wisata Aruk Sambas, Batas Negara Termegah Di Ujung Borneo - Aruk merupakan nama sebuah daerah yang terletak di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Letaknya yang berada di batas negara antara Indonesia dan Malaysia menjadikan Aruk menjadi terkenal, baik oleh masyarakat lokal di sekitar Sambas dan Kalimantan Barat maupun dunia luar negeri sejak resmi menjadi  PLB (Pos Lintas Batas) yang diresmikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Wilayah perbatasan (Border Area) di Aruk adalah lebih muda dari border area yang ada di Entikong. Aruk  memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan karena Aruk memiliki pesona alam yang menakjubkan. Seringkali yang datang ke Aruk bukan sekedar para turis atau masyarakat yang ingin pergi keluar negeri namun juga wisatwan yang hanya sekedar ingin berwisata melihat-lihat keunikan dan keindahan daerah Aruk, khususnya wisatawan-wisatawan yang berada di luar maupun di dalam kabupaten Sambas. Wajar saja jika para turis atau wisatawan yang pernah berkunjung ke Aruk mengatakan bahwa Aruk itu indah dan mempesona.

Rahasia di balik keindahan Aruk salah satunya adalah karena letaknya yang berada di antara perbukitan, hutan lebat, pohon-pohon di tepian bukit, kebun-kebun sawit dan cengkeh yang turut serta menghiasi pesona keindahanya. Apalagi jika cuaca bagus, arakan awan dan jalan yang berliku-liku sangat memanjakan mata. Fenomena ini membuat para pengunjung benar-benar terhipnotis oleh keindahan alam yang telah diciptakan oleh Sang Pencipta. Pemandangan alam yang mempesona itulah yang diincar oleh para turis dan wisatawan. Bukan hanya itu, Aruk juga memiliki tempat wisata yang sangat bagus dan sesuai untuk mandi karena kesegaran airnya. Namanya adalah Air Terjun Riam Merasap.

Baca Juga |


Jika berkunjung ke Aruk anda jangan lupa mampir ke lokasi wisata air terjun Riam Merasap. Untuk sampai ke Riam Merasap kalian tidak perlu membutuhkan waktu yang berjam-jam karena lokasinya yang lumayan dekat dengan PLB (Pos Lintas Batas) di border area Indonesia dan malaysia, yaitu Aruk. Kalian cukup membayar Rp.5000 untuk masuk ke lokasi wisata air terjun Riam Merasap.
Tempat cop pasport yang berada di Aruk seringkali dijadikan sebagai tempat foto-foto oleh para wisatawan. Mengabadikan kenangan dengan cara berfoto merupakan salah satu perilaku yang tidak lagi awam bahkan mentradisi sejak dikenalnya kamera dalam telepon genggam.

Patung-patung garuda, desain bangunan yang unik serta bunga-bunga di sisi PLB  membuat para wisatawan selalu mengabadikan kenangan di tempat tersebut. Sebenarnya, selain foto, pengalaman juga dapat diabadikan lewat tulisan. Seperti yang dilakukan oleh penulis. Karena tulisan lebih tahan lama dan menjadi daya tarik yang kuat. Setelah ditulis, pengalaam juga kemudian perlu diekspose. Maka yang menikmati perjalanan kita bukan hanya kita semata tetapi juga orang lain yang sempat membaca tulisan tentang pengalaman kita. Meng-eksplore merupakan salah satu wujud mempromosikan suatu tempat yang memang harus diketahui oleh masyarakat luas. Daerah Aruk memang baru, sampai sekarang pembangunan dan perbaikan jalan masih berlangsung, khususnya di area sekitar perbatasan.

Selain di Aruk, PLB legal yang ada di Kalimantan Barat juga terdapat di Entikong kabupaten sanggau, Badau dan beberapa tempat lainnya. Namun banyak pula perbatasan yang ilegal yang mana menjadi ajang kesempatan bagi para pelaku kejahatan. Seperti pencurian, jual-beli barang terlarang dan lainnya. Namun beberapa perbatasan ilegal dijaga ketat oleh tentara, walaupun ada juga yang tidak dijaga secara ketat. Hal ini yang harus selalu diperhatikan oleh para penjaga dan keamanan negara. Selain itu, adapula masyarakat lokal yang jual beli barang halal namun sering kali tidak diperbolehkan seperti gula dan beberapa barang lainnya. Namun di Aruk, aktifitas lintas batas menjadi resmi legal setelah Aruk menjadi PLB yang merupakan border area sekaligus tempat wisata. Anda penasaran, silahkan buktikan.

Penulis: Syarifah Sajila Apjan
Tahu Semparuk Khas Sambas

Tahu Semparuk Khas Sambas


Pak Gito namanya, ia merupakan pendiri pabrik pembuatan tahu secara tradisional yang setiah harinya bekerja menyihir kedelai menjadi Tahu Semparuk di rumahnya sendiri di Semparuk sebuah kota kecil di Borneo Barat. Semparuk merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Pak Gito dalam keseharianya membuat kedelai dibantu oleh istri dan satu karyawannya. Usaha pembuatan tahu telah dilakukan oleh Pak Gito dan keluarganya sejak 13 tahun yang lalu (saat ini tahun 2018), dari mulai anaknya yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK). Pembuatan tahu yang dirikan sekian lamanya itu tidak lain tidak bukan hanya untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Penghasilan yang didapatkan juga tidak stabil, tergantung pada pemesanan Tahu Semparuk oleh konsumen. Tahu Semparuk ini mungkin dapat menjadi merek saingan yang sudah terkenal di Kalimantan Barat, yaitu Tahu Singkawang.

Untuk membuat kedelai menjadi Tahu Semparuk, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahap pertama, kacang kedelai direndam dengan air. Kemudian tahap kedua, kacang kedelai ditambah air digiling dengan mesin. Hasil gilingannya berbentuk seperti tepung bubur. Tahap ketiga, pemerasan/filtrasi. Jadi, hasil gilingan tadi diperas untuk diambil airnya saja, jadilah ia air kedelai/air tahu. Setelah itu tahap keempat, pemasakan. Air tahu direbus sampai mendidih, setelah ia mendidih diambil dan dimasukkan ke dalam tempat untuk diberi tepung khusus untuk menjadikan ia tahu. Disebut tepung khusus karena berbentuk seperti tepung. Selain tepung khusus yang bisa digunakan sebagai penggantinya adalah cuka atau dengan  garam.

Baca Juga | 


Tahap selanjutnya tahapan kelima, yaitu percetakan. Setelah diberi tepung khusus, air tahu dibiarkan beberapa saat sampai air tahu membentuk seperti gumpalan yang menyatu, kemudian diambil dan dimasukkan ke dalam tempat yang berbentuk persegi empat, berlubang-lubang kecil yang di dalamnya terdapat kain putih untuk membungkus tahu yang telah berbentuk gumpalan. Kemudian diikat di dalam tempat yang berbentuk persegi empat tadi. Setelah itu tahu dibiarkan beberapa menit sampai airnya habis di filtrasi dan tunggu sampai ia menyatu keseluruhan menjadi tahu. Setelah jadi, tahu tersebut dipotong-potong. Untuk proses makannya boleh direbus, boleh juga digoreng.

Seperti itulah pak Gito bersama istri dan karyawannya, Kak Narsih, menyihir kedelai menjadi tahu. Ketrampilan menyihir kedelai menjadi tahu, merupakan pelajaran yang besar bagi kita semua. Sebab, kegiatan tersebut dapat meningkatkan perekonomian kehidupan sehari-hari, selain itu tahu juga merupakan makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Menyihir kedelai tidak harus dilakukan oleh orang tertentu sajaa, setiap orang dapat juga melakukannya asalkan mau mempelajarinya sebagai kerja sampingan untuk biaya kuliah bagi mahasiswa atau keperluan lainnya.

Baca Juga | Cari Oleh Oleh Khas Pontianak, Anda Bisa Kunjungi Pasar PSP


Ketrampilan menyihir kedelai tidak harus dilakukan oleh orang-orang yang sudah ahli dalam menyihir kedelai menjadi tahu, orang yang sebelumnya tidak tahu juga dapat belajar. Selain meningkatkan perekonomian, menyihir kedelai sebenarnya juga dapat mengurangi angka pengangguran. Untuk itu sangat direkomendasikan bagi pemerintah untuk mengadakan pelatihan pembuatan tahu terhadap masyarakat agar masyarakat bisa mengetahui bagaimana cara menyihir kedelai atau membuat tahu. Sehingga kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis: Syarifah Sajila Apjan

Air terjun Riam Merasap: Wisata Ujung Barat Borneo

Air terjun Riam Merasap: Wisata Ujung Barat Borneo


Terbungkus oleh ribuan pohon dalam hutan-hutan yang hijau nan segar terletak sebuah destinasi wisata yang sangat menakjubkan, Riam Merasap. Mungkin nama Riam Merasap masih asing bagi orang asing. Terutama anda yang belum pernah pergi mengunjugi Riam Merasap. Sebagai sebuah wisata air terjun yang berada di Aruk, Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat, Riam Merasap merupakan satu anugrah sang pencipta alam yang patut dikunjungi dan dinikmati kenindahanya. Banyak wisatawan yang jika pergi ke Aruk namun tidak menjamah air terjun Riam Merasap. Padalah air terjun Riam Merasap terletak tidak jauh dari kawasan pertasan (border area) di Aruk. Memang Riam Merasap belum cukup terkenal jika dipandang dari kaca mata masyarakat umum. Namun orang-orang yang suka travelling ataupun adventure pasti akan bilang yes ketika disebut nama Riam Merasap. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena lokasinya yang jauh dari perkotaan dan berada di perbukitan.

Untuk menghampiri air terjun Riam Merasap, ada beberapa pilihan alat transportasi yang bisa digunakan antara lain seperti sepeda motor dan mobil dari Kota Sambas. Pesawat dan kereta api belum tersedia sampai ke Aruk. Tidak ada lapangan pesawat untuk landing. Tidak ada juga stasiun kereta api di Kalimantan Barat. Juga tidak ada pelabuhan maupun sungai yang luas untuk kapal air di daerah tersebut. Jadi, para wisatawan harus menggunakan sepeda motor atau mobil. Dengan menggunakan sepeda motor, wisatawan akan merasakan kenikmatan alam yang tidak ada habis-habisnya. Jika perjalanan ditempuh dari Sambas, anda akan menikmati jalan yang persis untuk orang balapan motor atau biasa disebut dengan jalan sirkuit. Sangat sesuai untuk yang suka travelling menggunakan sepeda motor.

Baca Juga | Wisata Pulau Lemukutan di Kalimantan Barat: Pesona Alam dan Bahari yg Eksotis


Selain itu pemandangan yang indah akan turut serta memanjakan mata. Apalagi jika anda melewati desa Galing, anda akan berjumpa dengan bukit-bukit yang luas nan indah. Di bukit tersebutlah perjalanan yang susah untuk dilupakan akan dimulai. Jika tidak percaya, coba saja. Bukit-bukit yang hijau, awan-awan yang turut serta menghias, serta jalan bukit yang berliku-liku dan turun naik, di tambah sawit yang tersusun rapi  membuat anda tidak ingin berkedip mata.

Waktu yang di tempuh kurang lebih delapan jam jika anda berangkat dari bandara Pontianak. Sedangkan dari pasar Sambas hanya butuh waktu kurang lebih dua jam untuk menghampiri Wisata Air Terjun Riam Merasap. Jika sudah sampai di pintu lokasi wisata air terjun Riam Merasap, maka para wisatawan atau pengunjung harus membayar Rp.5.000. Setelah itu mobil ataupun motor bisa diparkirkan di kaki bukit. Next, kalian bisa lanjut mendaki bukit. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit anda akan sudah sampai di lokasi air terjun Riam Merasap.

Welcome to Riam Merasap, sangat sesuai di kunjungi bagi masyarakat yang ingin liburan bersama keluarga, teman dan lainnya. Karena pemandangan yang menakjubkan dan memanjakan mata. Batu-batu yang tersusun di tepian air terjun, air gunung yang bersih, jernih dan segar, serta pemandangan yang menakjubkan membuat kamu hanyut menuju kedamaian. Air Terjun Riam Merasap juga menjamin anda tidak akan bertemu dengan yang namanya polusi, suara ketikan keyboard ataupun suara pasar yang begitu riuh. Wisata air terjun Riam Merasap sangat sesuai untuk dilestarikan. Apalagi airnya yang jernih dan bersih bisa digunakan oleh masyarakat setempat untuk minum. Bukan hanya itu, air terjun Riam Merasap bisa dilestarikan dan dibangun sebagai pemanfaatan sumber air minum, juga tenaga listrik. Kekayaan alam yang berlimpah ini harus kita jaga, kita lestarikan dan jangan sampai tangan-tangan kita semua merusaknya.

Baca Juga | Belalek: Satu Warisan Tradisi Masyarakat Sambas

Penulis: Syarifah Sajila Apjan
Belalek: Satu Warisan Tradisi Masyarakat Sambas

Belalek: Satu Warisan Tradisi Masyarakat Sambas


Sambas terkenal dengan rumah bagi Masyarakat Melayu Sambas, di mana masyarakat Melayu pula akrab dengan nuansa nilai-nilai Islam. Identitas Melayu yang dipandang sebagai Islam telah mentradisi dari zaman ke zaman sebelum munculnya generasi milineal, yaitu suatu generasi yang hidup pada zaman NOW, Zaman yang terkenal dengan serba ada, serba praktis serta banyak pula alat-alat canggih yang realistis. Termasuklah ketikan keyboard di jemari penulis ini. Jika anda sedang berkunjung ke Sambas anda harus mencoba Tahu Semparuk Khas Sambas yang tentunya mempunyai kekhasannya tersendiri dibanding dengan tahu lainnya.

Salah satu warisan tradisi masyarakat Melayu Sambas yang sampai kini masih dipraktekkan adalah tradisi Belalek. Dalam tradisi Belalek pastinya ada dua kata yang sangat asing di telinga masyarakat awam yaitu lokout. Lokout adalah singkatan dari lokal dan out yang merupakan penggabungan antara bahasa Indonesia dan bahasa English, yang mempunyai arti keluar lokal. Maksudnya adalah masyarakat di luar lokal. Yang perlu diketahui, bahwa tradisi ini merupakan ciptaan manusia yang telah berlangsung turun-temurun. Belalek sendiri merupakan kata lokal dari Bahasa Sambas yang memiliki makna gantian atau gotong-royong dan pada zaman sekarang tradisi belalek telah memiliki makna yang lebih luas.

Dahulunya, tradisi belalek hanya dikenal oleh masyarakat Sambas sebagai kegiatan tolong-menolong untuk menyelesaikan pekerjaan di sawah. Namun tradisi belalek sekarang telah menyebar di berbagai kegiatan. Tidak hanya terkhusus untuk kegiatan yang dilakukan di sawah saja namun juga untuk beberapa kegiatan lainnya. Pemakian istilah tradisi belalek sekarang ini juga meliputi acara perkawinan dan  kegiatan sosial lainnya.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa pelaksanaan tradisi belalek di sawah sendiri merupakan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan yang berada di sawah.  Di mana jika seseorang memerlukan tenaga jasa dari warga setempat maka sebagai imbalan, orang tersebut juga harus membantu si penolong di sawahnya jika ia meminta. Misalnya si A meminta si B untuk menolongnya mencangkul di sawah. Pekerjaan itu dilakukan tanpa gaji, karena nantinya si A  harus melalukan hal yang sama di sawah si B yaitu gantian mencangkul. Contoh lainnya, misal jika seseorang ingin nandur atau menanam, maka ia mengajak orang-orang yang berada di sekitar rumahnya untuk menolongnya. Nandur pula memiliki arti menanam padi.

Dengan balasan jika orang yang ikut menolong melakukan nandur maka orang yang minta tolong harus membalas di kemudian hari. Tradisi belalek sama sekali tidak membebani, malah membuat suatu pekerjaan cepat selesai dan mengurangi beban. Masyarakat Sambas sangat akrab dengan yang namanya tradisi belalek, sakin akrabnya hingga menjadi kearifan lokal, dan tradisi belalek sangat relevan untuk dilestarikan, dijaga dan dikenal pada kaca mata dunia.

Mengapa demikian? Karna dengan adanya tradisi belalek memicu nilai-nilai yang begitu banyak seperti nilai tolong-menolong dan kebersamaan. Bukan hanya itu tradisi belalek merupakan perekat bangsa. Berlangsungnya tradisi belalek memicu adanya interaksi dan saling ketergantungan. Tradisi belalek juga bisa dijadikan sebagai media pembelajaran lokal yang sangat signifikan dan relevan diterapkan di bangku pendidikan. Otodidak, mungkin itu bahasa yang tepat digunakan untuk media pembelajaran bagi generasi milineal.

Tradisi belalek tidak hanya dijadikan sebagai media pendidikan. Namun bisa menjadi contoh terutama bagi negara yang sering mengalami konflik. Belajar dari tradisi belalek yang dapat menjadi alat perekat bangsa.  Kita mengenal masyarakat sekarang sangat familir bahkan famous dengan yang namanya konflik, pertengkaran dan lainnya. Untuk itu masyarakat perlu menilik, memotret atau mencontoh kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat para pendahulunya seperti di Sambas misalnya secara bersama, terkhusus pada tradisi belalek.

Menilik pada zaman Rasulullah, pelajaran pertama yang diajarkan dan perlu diterapkan adalah Akhlak Mahmudah yaitu Akhlak Terpuji. Tradisi belalek atau gotong-royong ini bisa diterapkan di lingkungan manapun. Baik di lingkungan keluarga, kerja, sekolah maupun lainnya. Mari budayakan kebiasaan yang baik untuk mewujudkan generasi yang baik.

Penulis: Syarifah Sajila Apjan
Kratom atau Daun Purik, Daun Emas Khas Kapuas Hulu Kalimantan Barat

Kratom atau Daun Purik, Daun Emas Khas Kapuas Hulu Kalimantan Barat


Daun Purik merupakan salah satu tanaman yang tumbuh subur di tanah Pulau Borneo, khususnya di daerah Kapuas Hulu pedalaman Kalimantan Barat. Oleh masyarakat Kapuas Hulu, Daun Purik lebih dikenal dengan sebutan Daun Kratoom, tumbuhan yang kaya akan manfaat dan bernilai jual fantastis. Harga jualnya yang cukup tinggi di pasar Eropa dan Amerika membuat tumbuhan jenis herbal ini menjadi sumber ekonomi alternatif bagi masyarakat Kapuas Hulu.

Kratom adalah tanaman psikoaktif yang dimanfaatkan sebagai jamu dan ramuan medis tradisional di sejumlah wilayah Asia tenggara sejak ribuan tahun lalu. Kratom termasuk dalam tanaman Rubiaceae penghasil alkaloid penting seperti kafeina. Tanaman Tropis itu dapat tumbuh hingga setinggi 15 meter dan pemanfaatan dari tanaman ini adalah dengan mengambil daunya. Tanaman ini tumbuh di Negara-negara tropis seperti Thailand, Filipina, Malaysia, Papua Nugini dan Indonesia.

Saat ini masyarakat Kapuas Hulu berbondong-bondong menanam Pohon Kratom karena memang daerah Kapuas Hulu merupakan daerah yang tepat untuk membudidayakan Pohon Kratom. Cara pengolahan Daun Kratom adalah dengan mengambil daunnya kemudian di jemur hingga kering dan diremas menjadi bubuk yang halus. Setelah menjadi bubuk yang halus, serbuk daun Kratom akan di kemas menjadi paket-paket berdasarkan permintaan konsumen. Daun Kratom biasanya juga dikemas dengan cara dimasukan ke dalam kapsul supaya mudah dikonsumsi.

Pemasaran bubuk Kratom lebih banyak di ekspor ke Amerika. Karena memang permintaan pasar dan harga yang cukup tinggi membuat pengusaha serbuk Kratom asal Kapuas Hulu lebih memilih Amerika sebagai tujuan ekspor barang produksinya. Pasar Amerika berani menghargai serbuk kratom dari Kapuas Hulu senilai $70 perkilo serbuk kratom dan $85 jika sudah di kemas dalam bentuk kapsul.

Seperti pada jenis-jenis obat herbal lainnya, rasa daun Kratom cenderung pahit karena memang tanaman ini mengandung alkaloid. Namun meskipun begitu serbuk Daun Kratom memiliki manfaat yang cukup banyak. Pada zaman dulu Pohon Kratom hanya diambil batangnya untuk bahan membangun rumah dan sebagainya. Namun setelah diketahui memiliki banyak manfaat Pohon puri, khususnya daunya, mulai diolah dan menjadi sumber perekonomian baru masyarakat Kapuas Hulu.

Dari pengolahan daun Kratom hingga menjadi Hasil bubuk yang berharga ternyata juga menjadikan bubuk daun Kratom memiliki beberapa jenis dalam pemasarannya. Di antara Hasil olahan daun kratom yang di ekspor adalah jenis-jenis bubuk daun Kratom. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis-jenisnya.

#RED
red maengda, red jongkong, red kapuas, red jongkong, red borneo, red-haired, red vietnam, red vietnam, rehabilitation, red kapuas, red maengda, red’s Ankara, dan super red.

#WHITE
white maengda, white jongkong, white Kapuas, white jongkong, white borneo, white tailed, white vietnam, white vietnam, white maengda, Whitehall, white maengda, dan super white.

#GREEN
green maengda, green jongkong, green Kapuas, greenhorn, green borneo, green maengda, green vietnam, green vietnam, green maengda, Greenhill, green Malay, green kali, super green, supervision, super borneo, super maengda, gold, yellow, bentuangie, dan elephant.


Manfaat dari bubuk daun kratom antara lain adalah untuk Rehabilitasi pecandu Narkoba, pelancar pencernaan, obat penenang dan masih banyak lagi. Sebelum berharga mahal, tumbuhan ini ternyata juga sudah biasa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai jamu tradisional yang berguna untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dan biasanya pohon kratom tumbuh di pinggir sungai dan rawa yang dekat dengan aliran air.

Dengan adanya daun Puri ternyata telah berhasil mengangkat perekonomian masyarakat Kapuas Hulu, karena seperti kita ketahui daerah yang jauh dari Ibu Kota Provinsi Kaliman barat, Pontianak ini tidak mudah untuk mengembangkan sumber perekonomiannya karena jarak yang jauh dari ibukota provinsi. Dengan adanya fenomena Daun Emas ini diharapkan pemerintah dengan serius melakukan penelitian dan membuat payung hukum untuk melindungi usaha pembudidayaan Pohon Puri. Dengan begitu masyarakat Kapuas Hulu akan mendapatkan rasa aman dalam menjalankan usahanya.

Info Daun Purik atau serbuk kratoom lebih lanjut silahkan kontak admin via email.

Budidaya Ikan Arwana atau Ikan Silok Kapus Hulu Kalimantan Barat

Budidaya Ikan Arwana atau Ikan Silok Kapus Hulu Kalimantan Barat


Saya akan melanjutkan untuk meperkenalkan jenis ikan dari Pulau Borneo yang terkenal dengan kekayaan flora dan faunanya. Kali ini, saya dengan bangga memperkenalkan Ikan Arwana atau dalam bahasa lokal di Borneo Barat biasa disebut Ikan Silok. Ikan Arwana merupakan ikan hias yang sangat mahal harganya dan diperjualbelikan tidak hanya di kawasan Borneo saja tetapi juga dinekal luas di luar negeri. Banyak orang menyukai jenis ikan ini, terutama bangsa China yang memang telah lama mengagumi Ikan Arwana tersebut.

Di Kecamatan Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu, ikan ini kerap dipanggil dengan sebutan ikan Silok. Ada yang mengatakan bahwa oleh penduduk lokal Silok adalah ikan yang dipercaya untuk melambangkan daerah Nanga Suhaid Kapubaten Kapuas Hulu. Jika anda pergi ke Kapuas Hulu Kecamatan Nanga Suhaid di sana anda akan dikatakan telah menginjak Bumi Arwana yang mana tempat tersebut terdapat berbagai macam jenis Ikan Arwana yang berada tidak hanya di sungai dan danau tetapi juga di kolam ikan Arwana yang dimiliki oleh hampir setiap warga.

Sebagaimana dimaklumi, Ikan Arwana merupakan ikan yang sudah dibudidayakan dan menjadi ikan hias di rumah maupun di kolam kolam di kawasan Kapuas Hulu di Pulau Borneo. Ikan Arwana akan mengalami proses dikawinkan untuk mendapat bibit-bibit yang baik. Perkawinan ikan tersebut dapat melahirkan banyak anak Ikan Arwana yang siap dipanen dan dijual di daerah ataupun di luar Negeri.

Jenis yang paling mahal harganya adalah Ikan Arwana Red atau Arwana Merah. Induk ikan yang sudah beberapa kali beranak saja memiliki pasaran sekitar 10 juta sampai 15 juta, sedangkan anak-anaknya yang baru melahirkan atau masih membawa telor di perutnya dengan ukuran sepanjang batang korek api memiliki pasaran sekitar 2 juta rupiah. Jika Ikan Arwana tersebut melahirkan 50 ekor anak Arwana Red maka pemelik Arwana akan dapat memiliki ratusan juta rupiah. Apalagi jika ikan tersebut Upnormal, seperti warna Albino asli polos, yang harganya berkisar 70-an juta rupiah dengan ukuran sebesar telunjuk jari tangan orang dewasa. Demikian gambaran pasaran Ikan Arwana dalam dunia ikan hias.

Jika Ikan Arwana merah sangat beharga dan bahkan mampu melebihi gaji seorang guru maupun dosen di Indonesia, tapi ternyata ada juga jenis Ikan Arwana lain yang memiliki nilai harga sangat murah, yaitu jenis Ikan Arwana Brazil. Jenis ini berwarna putih dan ada warna sedikit kemerah-merahan pada ekor. Ikan Arwana jenis Brazil ini dengan ukuran sebesar telunjuk tangan orang dewasa dapat dipasarkan dengan harga berkisar 15 ribu rupiah saja per ekornya. Walaupun demikian jenis ikan ini jika dibudidayakan dengan baik maka dapat memberikan penghasilan yang lumayan perbulan; jika ikan induk melahirkan sebanyak 200 ekor maka akan mampu memberikan uang berkisar 2 atau 3 jutaan.

Perawatan Ikan Arwana tergolong lebih rumit dibandingkan dengan ikan hias lainya. Ikan Arwana tidak dapat hidup di air yang kotor karena ikan tersebut harus dalam keaddan steril dalam perawatanya. Jika diletakkan di dalam akurium maka ikan tersebut membutuhkan air yang diganti sebanyak 3 atau 4 kali sehari. Jika terlambat penggantian airnya maka akan beresiko pada kematian ikan Arwana tersebut.

Akuarium atau kolam Ikan Arwana juga perlu memiliki penyaring air dan pompa air untuk menjaga kebersihan airnya, khususnya agar steril dari kotoran setelah sisa makanan atau kotoran tersaring dengan baik dan dibuang. Para pedagang Arwana yang sebagian besar berasal dari kalangan warga ertnis Tianghua (Chinese) benyak yang berkunjung ke Kecamatan Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu akhir-akhir ini untuk berbisnis ikan Arwana. Mereka lah yang melakukan perdagangan lintas negara dengan melakukan ekspor Ikan Arwana ke luar kota maupun ke luar negeri dengan harga yang menjanjikan.

Dalam analisis ekonomi, potensi Ikan Arwana di pedalaman Kalimantan Barat ini merupakan sebuah potensi ekonomi kerakyatan yang sangat penting. Banyak warga pedalaman Borneo di kawasan Kapuas Hulu yang telah terjun de dalam dunia budidaya Ikan Arwana yang justru penting untuk diperhatikan. Dengan potensi Ikan Arwana yang memiliki harga yang sangat mahal dan beharga ini diharapkan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sehingga semakin tinggi angka indeks kebahagiaan warga setempat. Bahkan perekonomian warga masyarakat Kapuas Hulu, khususnya Anga Suhaid, yang memelihara ikan ini dapat menjadi lebih maju.

Dukungan pemerintah yang telah membantu memberikan bantuan layanan jaringan media dan internet untuk kemajuan jaringan pemasaran Ikan Arwana merupakan sebuah investasi penting. Sistem internet di Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu saat ini berkapasitas 4G dan sebagian besar masyarakat seperti anak-anak, remaja, dan  orang dewasa telah mampu menggunakan Smartphone yang canggih dalam bermedia. Sebagian orang juga telah melakukan jual beli Ikan Arwana melalui media dengan cara poto dan vidio kemudia share. Orang yang berminat akan datang dengan sendirinya untuk membeli Ikan Arwana yang dinimatinya setelah mendapatkan info via media berbasis internet. Saat ini terbukti bahwa Ikan Arwana merupakan salah satu mata penghasilan masyarakat Nanga Suhaid yang sangat penting selain Ikan Seladang, salai ikan dan daun Purik

Penulis: Bibi Suprianto