Ad Placement
Bubur pedas merupakan Makanan Khas Daerah Sambas Kalimantan Barat.
borneo kalimantan barat sambas
Bubur Pedas - Bubur pedas merupakan makanan khas daerah
Sambas Kalimantan Barat. Makanan ini sangat diminati oleh banyak orang. Ke istimewaannya
yaitu terletak pada rasa dan bahannya yang mengunggah selera. Bubur pedas kini
banyak dijual diberbagai daerah contoh saja, Pontianak dan Kapuas Hulu dengan harga
berkisar 10 sampai 12 ribu rupiah
permangkok. Tentu harga tesebut adalah harga terjangkau bagi masyarakat. Apalagi
jika masyarakat bisa membuat bubur pedas sendiri tanpa membeli ke warung mungkin
harga dan takaran bubur pedas akan berbeda. Untuk itu sebelum membuat bubur
pedas, langkah-langkah ini akan mempermudah masyarakat untuk membuat bubur
pedas sendiri. Bahan-bahan dasar dan pembuatannya sebagai berikut:
Pertama, bumbu arok dicampur dengan kelapa
yang sudah diparut kemudian di Sangrai (oseng) tanpa minyak bersamaan dengan ketumbar,
darmanis dan beras. Dengan catatan langkah pertama jangan sampai hangus atau
gosong.
Kedua, bahan tersebut diblender sampai
halus sehingga bisa dicampuri dengan bahan seperti pakis, daun kunyit, daun
kasum, daun singkel (daun buas-buas), baput, bamer dan lengkuas.
Adapun bahan-bahan sunnahnya yaitu berupa
ubi jalar/ ubi kayu yang telah diiris dan halus, kemudian jagung, wartel serta kulat
ataupun jamur yang menjadi selera dalam pembuatan bubur pedas.
Dengan banyaknya daerah yang bisa membuat
bubur pedas akan menjadikan makanan tersebut semakin terkenal. Makanan ini
merupakan makanan yang sangat mudah dibuat asalkan bahan serta langkah-langkah pembuatan
telah tepat disiapkan. Resep awal akan membantu proses pembuatan yang mungkin
bisa menjadi persiapan bahan-bahan utama.
Penambahan berbagai rasa seperti kecap,
cuka atau jeruk nipis dan bumbu lainnya akan menambahkan selera makan pada diri
kita. Sehingga tidak cukup bagi kita memakan bubur pedas hanya satu mangkok
saja.
Jika kita ingin mencari bubur pedas maka
berkunjunglah didaerah Sambas Kalimantan Barat atau daerah sekitarnya seperti Pontianak dan Kapuas Hulu. Tulisan ini ditulis
berdasarkan pengalaman serta keinginan untuk berbagi informasi tentang makanan
di Kepulauan Borneo khusunya Kalimantan Barat.
Penulis
: Hetty Rianti & Bibi Suprianto
Sumber Poto
: Hetty Rianti
Perum atau Pedak Makanan unik dari Kapuas Hulu
kalimantan barat Kapuas Hulu
Perum atau Pedak Makanan unik dari Kapuas Hulu - Perum atau pedak salah satu makanan yang biasa dibuat
oleh warga masyarakat Kapuas Hulu. Perum merupakan olahan makanan yang berasal
dari ikan yang dicapurkan dengan berbagai macam bumbu. Biasanya perum dibuat
menggunakan ikan kecil seperti Bilis, Udang ataupun Seluang yang didiperoleh
oleh nelayan melalui jaring penangkap ikan.
Sebelum itu, hal yang perlu dibuat untuk membuat
makanan perum yaitu beras yang di oseng hingga gosong. Uniknya beras yang di
oseng sampai gosong tersebut menjadi bahan utama dalam membuat makanan perum. Ini
merupakan makanan yang sangat menarik bagi banyak orang, apalagi makanan ini
hanya ada di daerah Kalimantan Barat.
Setelah beras di oseng sampai gosong kemudian beras
tersebut didinginkan sekitar 20 menit sampai 1 jam proses. Saat beras tersebut
sudah hitam dan dingin barulah dimasukkan dengan ikan Bilis, Udang, ataupun
Seluang kedalam wadah yang telah disiapkan dengan Bawang Putih, Bawang Merah,
Garam dan Cabe. Barulah digoreng dengan minyak goreng secukupnya.
Di Desa Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan
Barat, makanan perum dibuat oleh salah satu warga yang bernama ibu Juleha. Banyak
masyarakat yang membeli kepadanya. Biasanya ibu Juleha menjual makanan perum
yang masih mentah atau belum di goreng dengan harga 5 sampai 6 ribu per ons. Ibu
Juleha mengatakan setiap hari perum yang dijual bisa laku 4 sampai 10 bungkus
tergantung dengan harga minat pada masyarakat perdesaan.
Makanan ini sangatlah enak jika dimakan dengan nasi
yang masih panas. Rasanya gurih, manis, dan pedas menjadi satu ketika
dinikmati.
Jadi, jika kalian berkunjung di desa Nanga Suhaid
Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat jangan lupa untuk mencari makanan perum
yang merupakan salah satu makanan buatan asli Kapuas hulu.
Penulis : Bibi Suprianto
Update : 2 Oktober 2020
Wawancara: Ibu Juleha (2 Oktober 2020)
Menakjubkan!! Salah Satu Warga Desa Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu mendapatkan Ikan Tapah sebesar 34 KG
borneo Danau Sentarum Kapuas Hulu Kalimantan BaratMenakjubkan!! Salah satu Warga Desa Nanga Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu mendapatkan Ikan Tapah sebesar 34 KG- Saat ini masyarakat desa Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu dihebohkan dengan ikan tapah sebesar 34 Kg pada perairan Sungai Kapuas. Ikan tersebut didapatkan oleh seorang nelayan yang bernama Reman salah satu warga dusun Tanjung Kapuas desa Nanga Suhaid.
Ikan tersebut dijual kepada salah satu
warga yang menjadi toke pada setiap desa. Menurut Akbar salah satu toke besar
di dusun Tanjung Kapuas desa Nanga Suhaid mengatakan ikan tersebut mereka beli
dengan harga 50.000/ Kilo, ikan tersebut mereka kirim ke Sintang menggunakan
transportasi pickup truck dengan ongkir 2500 perkilo, biasanya pengemasannya
menggunakan fiber box ditambahkan es
batu lalu disesuikan dengan tempat yang cukup untuk menampung, Ujar Akbar. Akbar
juga mengatakan ikan ini biasanya didapatkan oleh warga nelayan hampir setiap
akhir tahun.
Saat ini Sungai Kapuas sedang dilanda
dengan banjir tapi tidak menurunkan semangat warga untuk mencari ikan
diperairan Sungai. Fenomena ikan Tapah terbesar bukan hanya sekali ini saja
masyarakat tersebut mendapatkannya. Masih banyak ikan Tapah di perairan sungai
tersebut. Sungai yang begitu besar memberikan warna dan cerita bagi rakyat desa
Nanga Suhaid sebagai penghasilan dan pekerjaan mereka dipelayaran Nelayan.
Penulis : Bibi Suprianto
Wawancara : Akbar (30-09-2020)